Kurangnya akses akan informasi, masih menjadi penyebab sebagian orang berfikir bahwa kuliah ke Jerman itu sulit dan tidak terjangkau. Oleh karena itu, tulisan singkat ini mencoba menjelaskan prosedur apa saja yang perlu diperhatikan.
1. Program Study
Pastikan terlebih dahulu bahwa anda sudah punya program study pilihan (cita cita) yang akan dipelajari lebih mendalam nantinya. Karena ada banyak sekali program study yang ditawarkan oleh Universitas-universitas maupun lembaga pendidikan milik privat atau swasta. Dengan demikian langkah selanjutnya adalah bisa lebih fokus dalam mendapatkan informasi tentang program study pilihan. Perhatikan contoh berikut ini. Lulusan S1 Teknik Industri ITS Surabaya ingin melanjutkan Master pada program study Supply Chain Management di Jerman.
Teknis: Cari program study berikut daftar!
Berikut ini link study supply chain management lain yang ada di Jerman (tapi berbayar):
https://www.masterstudies.com/MSc/Supply-Chain-Management/Germany/ atau
https://www.mastersportal.com/study-options/268615813/supply-chain-management-logistics-germany.html
Sesungguhnya masih ada banyak Universitas menawarkan program master. Sayangnya berbayar dan apalagi juga menggunakan Bahasa jerman dan inggris sebagai pengantar.
Jadi, untuk pencarian keperluan buat ponakan, saya focus pada 2 variabel: 1. Tidak berbayar, 2. Kuliah dalam Bahasa Inggris.
1. https://www.mastersportal.com/studies/13230/supply-chain-management.html (Kota Koeln)
2. https://www.mastersportal.com/studies/186464/global-supply-chain-and-operations-management.html (Kota Berlin)
3. https://www.mastersportal.com/studies/28743/supply-chain-management.html (Kota Fulda)
Dari 3 kota dengan tawaran Master Supply Chain Management, saya sarankan untuk pilih Berlin, karena:
a. Biaya hidup masih murah.
b. Ada saya di Berlin dan masih akan rutin masuk ke Berlin.
c. Saya cukup menguasai Berlin J
Saya sarankan juga, agar kita tetap melamar pada 2 Universitas lain di atas sebagai alternatif nantinya.
Kita bahas tentang Program Master pada nomer 2: https://www.hwr-berlin.de/en/
I. https://www.hwr-berlin.de/en/study/degree-programmes/detail/19-global-supply-chain-and-operations-management/ (Persyratan Daftar).
II. Bachelor’s or equivalent degree in Business Studies with at least 210 ECTS credit points. Applicants with 180 ECTS credits will be required to obtain the additional 30 ECTS credits by completing a placement in the third semester (the programme will then last four semesters)
III. Evidence of having completed undergraduate courses in Operations Management, Supply Chain Management, Procurement, Production Management and Logistics
IV. English language skills on a high B2 level proved by a standardised test, e.g. TOEFL (iBT minimum score 87), IELTS (minimum score 6.0), TOEIC (minimun score 800), Cambridge First Certificate (CFE), UNIcert II
V. Letter of motivation in English
VI. Curriculum Vitae in English
VII. By voluntarily providing a GMAT score of 600 Points or above, you can significantly increase your chance of admission (in this case an English proof is not necessary)
(ad VII.) Setelah saya telpon, GMAT itu bukan syarat mutlak. Artinya, kalau punya GMAT, maka syarat Bahasa inggris tidak diperlukan. Berikut, kalau seandainya mau lakukan GMAT, maka ada yang online.
(ad II.) Ijazah SMA beserta transkrip mata pelajaran dan nilai Ujian Nasional yang di terjemahkan ke bahasa Inggris atau Jerman dan dilegalisir oleh Kementrian Pendidikan.
Ijazah S1 beserta transkrip mata kuliah dan nilai yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris atau Jerman dan dilegalisir oleh Kementrian Pendidikan.
Terjemahan ke dalam Bahasa Jerman dilakukan pada lembaga yang ditunjuk oleh kadubes Jerman.
Applicants with a degree from an university abroad: 15.04.-30.05. Students with a Non-German Bachelor degree apply to uni-assist e. V.
a. Pendaftaran bagi mahasiswa asing dilakukan SATU PINTU lewat yang namanya Uni-assist e.V. Maksudnya, agar lembaga itu melakukan pemeriksaan, apakah Ijazah mahasiswa lulusan luar negeri sudah memenuhi syarat. Jadi nanti semua syarat2 di atas akan kita kirim melalui uni-assist e. V (melalui online, kemudian hardcopy semua dokumen via pos).
b. Cara nya: masuk pada web uni-assist e.V lalu ikuti langkah2nya. Ada semacam Fee yang dapat dibayarkan via Credit card!!
c. Batas pendaftaran adalah tanggal 15.04 - 30 mei (satu kali per tahun untuk winter semester).
d. Pengiriman semua dokumen via online dilakukan 6-8 minggu sebelum deadline!!
e. Uni assis nantinya yang akan melanjutkan semua dokumen ke HWR BERLIN.
Keterangan:
1. Semua prosedur pendaftaran dapat dilakukan dari Indonesia!!
2. Urusan Visa adalah tersendiri dan dapat kita lakukan sebelum saat pendaftaran!!
3. Hal lain yang sekiranya belum jelas, akan kita komunikasikan kemudian.
2. Pengurusan Visa
Tahapan berikut adalah mengajukan permohonan untuk mendapatkan visa pada Kadubes Jerman di Jakarta (https://jakarta.diplo.de/id-en). Ikuti dan penuhi semua persyaratan yang diminta. Berikut ini adalah Tips penting: 1. Ada syarat simpanan uang sebesar 8000 Euro pada Deutsche Bank di Jerman. Formulir dan info tersedia pada Kadubes. Uang tersebut adalah sebagai jaminan dan dapat ditarik sebesar 600 Euro setiap bulan.
2. Ajukan permohonan Visa persiapan study (Studiumsvorbereitung) dan bukan Visa study (Studiumsvisa). Visa study membutuhkan syarat sudah terdaftar pada Universitas di Jerman, sedangkan Visa persiapan study cukup melampirkan surat telah mendaftar pada salah satu sekolah bahasa di Jerman. Jadi ada beda, sehingga mereka yang belum paham beda 2 hal di atas biasanya kemudian mendapatkan kesulitan dalam memenuhi syarat mendapatkan Visa. Istilahnya, bagaimana mendapatkan surat keterangan sudah terdaftar di Uni? padahal baru mau akan mendaftar!
3. Biaya
Kuliah pada Universitas milik Pemerintah tidak dipungut iuran atau gratis. Beberapa tahun terakhir, ada yang namanya Semestergebuhr (Iuran Semester). Jumlahnya bervariasi antara 300-400 Euro dan mahasiswa akan mendapatkan Semester Ticket untuk transportasi publik. Di Berlin, harga tiket transport untuk semua jenis (Bis, Kereta, Tram) adalah 86 Euro/bulan. Jadi, bisa dikatakan, iuran semesteran itu adalah semacam substitusi tiket transport. Biaya hidup atau living cost, berkisar antara 800-1000 Euro setiap bulan. Dengan rincian umum sebagai berikut: a. Sewa kamar/apartemen: 250-300 euro/bulan.
b. Transport 86 euro/bulan.
c. Asuransi 57 euro/bulan.
d. Makan minum 100 euro/bulan.
e. Pulsa telpon 20 euro/bulan.
f. Alat tulis dan buku 100 euro/bulan.
g. Nonton, jajan etc 50 euro/bulan.
h. Total 713 euro.
i. Masih ada sisa sekitar 200-300 euro yang dapat ditabung untuk keperluan tak terduga.
Jadi, dengan asumsi biaya hidup 1000 euro/bulan, maka untuk 4 semester (2 tahun) dibutuhkan dana sekitar: 24.000 euro! Atau setara 384 juta rupiah (1 Euro=16.000 rupiah).
Adalah jumlah yang sangat besar bagi kebanyakan rakyat kita di Indonesia. Oleh karena itu, usaha mendapatkan beasiswa dari pihak pemerintah maupun swasta sangat dianjurkan.
https://indbeasiswa.com/daftar-beasiswa-2018-2019-html
https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/
https://www.google.com/search?q=beasiswa+pemerintah+indonesia&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
https://www.daad.de/ausland/studieren/stipendium/de/70-stipendien-finden-und-bewerben/
4. Bahasa pengantar kuliah
Kebanyak program study Master menggunakan bahasa pengantar Inggris, kecuali pada beberapa program, masih ada beberapa modul dalam bahasa Jerman. Oleh karena itu, penting sekali cari tahu terlebih dahulu, bahasa pengantar yang dipakai pada tiap tiap program study.
Hal lain yang belum saya sampaikan bisa menghubungi saya secara privat via WA: +491521 4960583 atau Mail: rudisamapati9@gmail.com
Atau.....please tulis pertanyaan dalam kolom komentar.
Salam...