Tiga tahun yang lalu, tepatnya pada Desember 2017, saya mendengar pertama kali (live) kolaborasi style musik modern dan tradisional yang disuguhkan oleh teman-teman Sanggar Osa yang diberi tajuk "OsamuethniC". Pada waktu itu mereka tampil di Kampung Adat Waipakoja, Desa Dameka. Bertepatan pada saat itu kami juga sedang menjalankan program Revitalisasi Kampung Adat Waipakoja dimana kami mendampingi masyarakat adat Waipakoja membangun kembali Rumah Marapu mereka.
Saya saksikan saat teman-teman Sanggar Osa mementaskan OsamuethniC di Kampung Adat Waipakoja ada kolaborasi organik yang spontan terjadi, dimana kita ketahui bersama bahwa semua kampung adat di Sumba sudah pasti memiliki minimal seperangkat alat musik gong yang wajib ada dan digunakan untuk berbagai ritual adat dan tradisi, dengan demikian sebagian besar masyarakat adat khususnya generasi muda di kampung-kampung adat memiliki bakat dan kemampuan memainkan alat musik adat Sumba yang bernama gong ini, karena konsep OsamuethniC adalah memadukan alat musik modern dengan alat musik tradisional maka teman-teman dari Sanggar Osa dapat berkolaborasi dengan anak-anak muda penabuh gong yang saya sebutkan tadi.
Fakta ini tentu menarik dalam spirit kepemimpinan baru Dinas Pariwisata di Kabupaten Sumba Tengah saya mengusulkan untuk menjadikan IP (intelektual properti) 'OsamuethniC go to Kampung' milik Sanggar Osa menjadi program utama pembangunan pariwisata di Kabupaten Sumba Tengah khususnya dalam rangka persiapan masyarakat sadar dan ramah wisata, OsamuethniC berkeliling ke kampung-kampung adat di seluruh Sumba Tengah, melakukan kolaborasi-kolaborasi sekaligus mencari talenta-talenta muda di kampung-kampung adat, didokumentasikan dengan baik, terdesain dan terkonsep dengan rapi, dipublikasikan yang kemudian jika ini sudah berjalan sesuai rencana, konsep dan target capaian yang dituju, saya yakin tiga tahun setelahnya kita dapat menyelenggarakan festival musik internasional yang setelahnya dapat menjadi event rutin dan terjadwal yang tentunya diharapkan mampu menghadirkan musisi-musisi dan penikmat musik dunia.
Mari kita manfaatkan lesunya industri pariwisata dunia akibat terdampak pandemi covid-19, sekarang adalah saat yang tepat menata dan membangun podasi utama industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Sumba Tengah sambil menunggu masa 'economy reborn' dua tahun lagi.
Waingapu, 31 Desember 2020
Herman Umbu Billy
CEO - SumbaMedia HUB