top of page
Writer's pictureHerman Umbu Billy

LIBRARY+ RUMAH BELAJAR



Masalah pendidikan dasar di Indonesia biasanya diukur dari persentase anak yang sudah bisa membaca dan belum bisa membaca, padahal masalahnya tidak sesederhana membagi dalam dua kelompok buta huruf dan tidak buta huruf, khususnya di daerah-daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) yang jauh dari akses pada sumber-sumber bacaan. Apa yang dibaca oleh anak-anak yang sudah bisa membaca itu? Jika mereka juga tidak memiliki bahan bacaan maka apa bedanya dengan yang belum bisa membaca?


Namun selalu ada yang menyalakan lilin-lilin kecil ditengah kegelapan, kami mengamati di berbagai daerah lahir banyak sekali komunitas taman atau ruang baca, yang secara organik tumbuh bersama para relawan yang memiliki kepedulian terhadap mereka generasi masa depan yang masih muda belia saat ini, Mereka para relawan bergotong royong mengajar anak-anak, bermain bersama mereka hingga menyediakan buku-buku seadanya, menggelar gerakan bersama untuk membangun taman atau ruang baca di kampung-kampung, di desa-desa.


Upaya para Relawan ini sudah seharusnya didukung oleh berbagai pihak khususnya pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pembangunan sumber daya manusia, meningkatkan kualitas anak-anak muda generasi penerus, generasi masa depan Indonesia. Seperti biasa kami ingin sekali berkontribusi, Beberapa waktu laiu kami mencoba mengusulkan pemikiran, konsep dan desain “Rumah Belajar” yang diharapkan dapat dibangun di kampung-kampung adat, di desa-desa khususnya mereka yang memiliki taman baca yang telah aktif minimal 2 tahun. Pembangunan “Rumah Belajar” sebagai komitmen bersama para stakeholder/pemangku kepentingan akan memastikan berjalannya ekosistem literasi sebagai pondasi yang kokoh membangun Sumber Daya Manusia Bangsa Indonesia.



Kali ini kami coba mengembangkan lagi konsep ekosistem literasi yang sebelumnya sudah tertuang dalam desain rumah belajar, rumah-rumah belajar yang kelak terbangun di kampung-kampung adat, terbangun di desa-desa harus terkoneksi pada satu fasilitas yang kami beri nama LIBRARY+.

Library+ adalah konsep perpustakaan konvensional dipadukan dengan perpustakaan digital yang dilengkapi program dan fasilitas tambahan guna memasitkan Library+ diminati penggunanya. Program dan fasilitas tersebut adalah kedai kopi yang diberi nama Coffee+, kios buku, amphyteatre+, web, apps, berbagai program event dan medium podcasts.


Anak-anak paud dan sekolah dasar kami harapkan sudah terkoneksi dan mendapatkan fasilitas di Rumah Belajar, pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi adalah target utama pengguna Library+, tentunya juga masyarakat umum dan sahabat-sahabat pengelola rumah belajar dan taman-taman baca.


Menghadirkan suasana yang nyaman serta fungsional guna mendukung dan membantu pengguna masuk kemudian terkoneksi pada atmosfir dan metode belajar terkini yang mampu beradaptasi dan tentunya berorientasi pada masa depan adalah suatu keharusan.



Saat ini kedai kopi menjadi salah satu ruang temu paling populer dan diminati oleh banyak orang khususnya anak-anak muda mulai dari Gen Y (milenial) hingga Gen Z (sentinel), bahkan juma menarik bagi Gen X.


Desain dan suasana kedai kopi yang baik memungkinkan terjadinya diskusi-diskusi yang mampu menghasilakan ide, gagasan dan program kreatif kolaboratif yang mampu memberikan dampak luas kepada masyarakat.



Upaya kolaborasi dapat terjadi jika dimulai dari diskusi-diskusi lepas, ringan dan santai yang tentunya memungkinan sekali terjadi di coffee+, selain membaca buku pengguna juga mendapat fasilitas ruang nongkrong yang nyaman dengan suguhan kopi dan elaborasi berbagai kudapan lokal.


Kopi adalah salah satu komoditi berpotensi tinggi dipasar nasional maupun internasional, mulai menggagas brand kopi lokal yang kuat namun mampu melakukan ekspansi ke pasar global adalah cita-cita kita bersama. Selain fasilitas pengguna untuk membaca buku, Library+ juga menghadirkan KIOS BUKU yang memungkinkan para pengguna membeli buku yang diminatinya, KIOS BUKU juga akan menjadi sarana distribusi bagi para penulis-penulis lokal di wilayah sekitar Library+ itu sendiri. Hadirnya Library+ tidak hanya akan menumbuhkan semangat membaca namun juga mengajak lebih banyak orang untuk mulai menulis.


 






22 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentare


bottom of page